Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selalu menjadi pusat perhatian ketika pembicaraan mengenai pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan di Indonesia. Dalam suatu pernyataan, PJ Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, menyampaikan rasa syukurnya melihat perkembangan ekonomi yang menggembirakan di provinsi ini. Tidak hanya itu, pernyataannya mengungkapkan bahwa NTB telah memulai langkah yang positif untuk berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Pertumbuhan Ekonomi yang Menggembirakan
Salah satu indikator keberhasilan ekonomi NTB adalah pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Data dari BPS menunjukkan bahwa pada triwulan ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,91 persen tanpa sektor pertambangan, dan 1,58 persen dengan sektor pertambangan. Meskipun angka ini masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, kondisi ini tetap positif mengingat provinsi NTB sebelumnya mengalami kontraksi ekonomi.
Ketenagakerjaan yang Stabil
Selain pertumbuhan ekonomi, kondisi ketenagakerjaan di NTB juga patut diacungi jempol. Hasil dari Sakernas Agustus 2023 mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka di provinsi ini hanya sebesar 2,80 persen, jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 5,32 persen. Hal ini menjadikan NTB sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran terendah nomor 4 di Indonesia. Lebih lanjut, jumlah pekerja penuh waktu dan pekerja paruh waktu terus meningkat, menunjukkan bahwa ekonomi NTB terus membaik.
Konsolidasi Belanja Pemerintah
PJ Gubernur NTB, Miq Gita, mengungkapkan bahwa pemerintah NTB telah berusaha untuk mengkonsolidasi belanja pemerintah dengan berfokus pada APBD yang berkualitas. Keterbatasan anggaran tidak menghentikan upaya mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan berbagai program afirmasi untuk mendukung pengembangan UKM. Pemerintah juga mendorong kabupaten, kota, hingga desa untuk mengambil langkah serupa dalam memperkuat kontribusi belanja pemerintah untuk perbaikan ekonomi.
Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
NTB tidak hanya mengandalkan upayanya sendiri. Provinsi ini juga melakukan koordinasi dan lobi intensif dengan pemerintah pusat untuk mendukung berbagai program ekonomi nasional. Hasilnya, sektor industri olahan, jasa pendidikan, akomodasi, dan makanan dan minuman mencatat peningkatan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja.
Investasi Swasta dan BUMN
Investasi swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi NTB. Di sini, KEK Mandalika di Lombok menjadi pusat pengembangan ekonomi berbasis sport tourism, sementara industri smelter di Pulau Sumbawa sedang mengakhiri konstruksi. Upaya investasi ini, termasuk investasi dalam skala lebih kecil, telah memberikan kontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Kebijakan Afirmasi untuk Produktivitas Masyarakat
Selain itu, kebijakan afirmasi di NTB bertujuan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, termasuk petani, nelayan, peternak, pedagang, dan pelaku UMKM. Peningkatan kapasitas manajemen, kualitas produksi, dan produktivitas menjadi fokus utama, dengan penekanan pada beli produk lokal sebagai langkah nyata untuk mendukung ekonomi masyarakat desa.
Miq Gita, PJ Gubernur NTB, menegaskan bahwa serangkaian upaya kolaboratif yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta membuat NTB semakin optimis dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan mengurangi tingkat pengangguran. Semua ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi NTB sendiri, tetapi juga akan berkontribusi dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045. NTB telah menjadi contoh nyata bahwa dengan kerja keras dan sinergi, kita bisa meraih kemajuan ekonomi yang lebih baik, menjadikan NTB sebagai salah satu pionir dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.