Lima Program Kampung Iklim (Proklim) dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri LHK, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, dalam acara Festival LIKE (Lingkungan Iklim Kehutanan dan Energi Terbarukan) yang digelar di Jakarta pada 9 Agustus 2024.
Menanggapi penghargaan ini, Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai aksi nyata komunitas-komunitas lokal yang telah berperan aktif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada para pejuang lingkungan di NTB yang terus berikhtiar melindungi alam.
“Tantangan perubahan iklim adalah kenyataan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Hassanudin.
Kepala Dinas LHK NTB, Julmansyah, S.Hut., MAP., menjelaskan bahwa penghargaan ini diraih oleh empat Proklim Kategori Lestari dan satu Proklim Utama dari berbagai desa di NTB. Pengakuan ini menunjukkan keberhasilan desa-desa tersebut dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
“Penghargaan Proklim ini menjadi indikator bahwa desa-desa ini mampu mengelola lingkungan dengan baik,” jelas Julmansyah.
Ia menambahkan, jika semua desa memiliki pemahaman yang mendalam tentang perubahan iklim, kabupaten/kota akan lebih mampu beradaptasi dan bertahan menghadapi dampaknya. Desa yang menjaga kelestarian lingkungan akan lebih mudah menghadapi tantangan masa depan dibandingkan desa yang lingkungannya rusak.
Lima Proklim NTB yang mendapatkan penghargaan pada 2024 adalah:
- Dusun Sapit, Desa Sapit, Lombok Timur.
- Dusun Kokok Pedek, Desa Sugian, Lombok Timur.
- Dusun Dasan Agung Kebun Indah, Desa Tanaq Beak, Lombok Tengah.
- Dusun Barantapen, Desa Seruni Mumbul, Lombok Timur.
- Desa Kopang Rembige, Lombok Tengah.
Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk mengelola lingkungan dengan lebih baik, sekaligus memperkuat adaptasi terhadap perubahan iklim di masa depan.