Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Hassanudin, S.IP., M.M., menghadiri seminar nasional serta penyampaian hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Acara ini berlangsung di Jakarta Convention Center pada 8 Juli 2024.
Presiden RI, Ir. Joko Widodo, dalam pidato pembukaannya, memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
“Saya berharap acara ini menjadi sarana pembelajaran dari hasil pemeriksaan BPK untuk memperkuat tata kelola keuangan negara demi kesejahteraan rakyat,” ungkap Presiden Joko Widodo.
BPK mencatat bahwa pengelolaan keuangan negara menghadapi tantangan yang semakin kompleks di tengah dinamika global. Dalam konteks ini, keterlibatan berbagai pihak (multistakeholder engagement) menjadi kunci penting. Pemerintah juga dinilai berhasil memperkuat akuntabilitas dalam tata kelola keuangan negara sebagai fondasi pemerintahan yang lebih baik di masa mendatang.
Ketua BPK RI, Isma Yatun, menyampaikan bahwa pemeriksaan BPK selama satu dekade terakhir bertujuan untuk memperkuat akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Melalui pendekatan inklusif dan berkualitas, pemeriksaan ini memberikan keyakinan kepada para pemangku kepentingan untuk mendukung pembangunan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
LKPP Tahun 2023, yang merupakan pertanggungjawaban APBN, mencakup Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) serta 84 Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL). Untuk kedelapan kalinya sejak 2016, LKPP berhasil meraih opini WTP dari BPK.
Isma Yatun menegaskan bahwa opini WTP ini mencerminkan kualitas terbaik dalam pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. Pencapaian ini tidak lepas dari komitmen pemerintah terhadap good governance dan pengelolaan keuangan yang profesional.
“Opini WTP menjadi bukti komitmen dan kerja keras pemerintah untuk mendukung tata kelola keuangan negara yang baik, sekaligus capaian membanggakan bagi bangsa,” ujarnya di hadapan sekitar 1.500 undangan. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden RI, Wakil Presiden RI, kepala lembaga negara, pimpinan kementerian/lembaga, kepala daerah, pimpinan BUMN, hingga para rektor perguruan tinggi