Pelatihan keterampilan bagi perempuan, khususnya para narapidana di Lapas Perempuan kelas III Mataram, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Republik Indonesia, mendapat dukungan dari Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat, Drs. HL Gita Ariadi, MSi, melalui pengenalan program “Jumat Salam” dan “Jumat Belondong.”
Miq Gite, begitu ia disapa, menekankan bahwa pasar sudah terbuka, dan yang diperlukan adalah memastikan produktivitas dan kualitas dari hasil pelatihan para narapidana. Pemerintah provinsi siap untuk mendukung produk-produk yang dihasilkan oleh para narapidana.
Dalam dua program kegiatan tersebut, pemakaian sarung menjadi kewajiban, dan sarung yang digunakan haruslah produk lokal. Hal ini berhubungan dengan permintaan sarung yang meningkat menjelang hari raya dan sebagai cinderamata bagi tamu pejabat dari luar daerah. Miq Gite berharap para narapidana dapat memanfaatkan peluang ini dan dengan sungguh-sungguh mengikuti pelatihan sebagai persiapan untuk kehidupan mereka setelah bebas.
Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak, Bintang Puspayoga, menekankan pentingnya sinergi dalam program-program pelatihan. Program ini bertujuan untuk mendorong perempuan, termasuk narapidana, agar dapat meraih kesetaraan dan kesejahteraan. Pelatihan ini juga merupakan rangkaian peringatan Hari Ibu dan mencakup penilaian minat dan bakat masing-masing narapidana untuk mengejar keterampilan yang sesuai.
Kepala Kanwil KumHAM NTB, Parlindungan, menjelaskan bahwa di Lapas Kelas III Mataram terdapat 203 narapidana, termasuk 139 narapidana perempuan dan tujuh anak narapidana. Program ini juga mencakup pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak narapidana di lapas yang tersebar di berbagai daerah.