Survei Terbaru dari OMI Institut: Pasangan ZulUhel Memimpin dengan 51,2 Persen dalam Persaingan Langsung dengan Iqbal Dinda.

NTB – Hasil survei terbaru dari LSI Network periode 29 Juni – 3 Juli 2024, yang menunjukkan keunggulan pasangan Dr H Zulkieflimansyah SE MSc dan H Suhaili Fadhil Tohir SH dalam persaingan langsung dengan pasangan Dr Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri, segera diikuti oleh hasil survei dari Lembaga Olat Maras Institut (OMI) yang juga beredar luas di media sosial.

Dalam survei OMI Institut yang dilakukan pada Juli 2024, responden diminta memilih antara pasangan Zul-Suhaili, Iqbal-Dinda, atau belum bersikap. Hasilnya mengejutkan, pasangan Zul-Suhaili meraih elektabilitas sebesar 51,2 Persen, sementara pasangan Iqbal-Dinda hanya mencapai 22,1 Persen. Sisanya, 26,7% belum memutuskan sikap.

Pihak OMI Institut menyatakan bahwa pemilih yang sebelumnya bercenderung pada pasangan Gita Sukiman dan Rohmi Firin cenderung beralih ke pasangan Zul-Suhaili.

Direktur Eksekutif OMI Institut, Miftahul Arzaki S.Ikom MA, mengonfirmasi hasil survei tersebut yang telah tersebar luas di media sosial, meskipun rilis resmi survei baru masih menunggu kejelasan kehadiran Rohmi Firin sebagai kontestan dalam Pilgub NTB.

“Memang benar itu hasil survei OMI. Namun, rilis resmi akan dilakukan dalam waktu dekat, setelah kejelasan mengenai kehadiran Rohmi Firin sebagai kontestan dalam Pilgub NTB,” katanya kepada ASLINEWS.ID pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Fenomena Bandwagon Effect dalam Pilkada NTB 2024 juga menjadi perhatian pengamat kebijakan publik NTB, Ir Lalu Muh Kabul MAP. Menurutnya, fenomena ini menjelaskan perilaku pemilih yang cenderung memilih kandidat yang terlihat unggul berdasarkan hasil survei dan polling.

“Dalam dinamika politik, pemilih akan cenderung mendukung kandidat yang tampaknya memiliki keterpilihan atau elektabilitas tinggi karena ingin menjadi bagian dari mayoritas pemilih,” ujarnya.

Kabul juga menyoroti bahwa dalam konteks Pilkada NTB 2024, fenomena ini akan berpengaruh signifikan baik pada tahap pra-pemilihan, saat pasangan kandidat mencari dukungan partai politik, maupun selama pemilihan berlangsung hingga pemungutan suara.