Mataram, NTB. Badan Pangan Nasional dan Dinas Kesehatan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bergabung untuk menggelar Apel Siaga guna memastikan kecukupan pasokan dan stabilitas harga pangan menjelang Idul Fitri 2024. Acara ini diadakan sebagai respons proaktif terhadap potensi lonjakan permintaan dan fluktuasi harga pangan menjelang momen penting bagi umat Islam.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arif Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya kerjasama lintas sektor dan sinergi antar stakeholder dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan. Dijelaskannya, “Acara tersebut tidak akan berjalan sukses kalau tidak ada dukungan dari seluruh Stakeholder pangan.” Arif Prasetyo Adi juga menambahkan harapannya, “Pangan Indonesia harus maju dan harus jaya.”
“Para peserta Apel Siaga, seperti Kepala Badan Pangan Nasional, Menteri Pertanian RI, Perwakilan dari BPS RI, beberapa Penjabat Gubernur, sedangkan Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, beserta pejabat teras Provinsi NTB mengikuti via Daring di Pendopo Gubernur NTB, berkumpul untuk menyusun strategi dan langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan tersebut,” jelasnya.
Beberapa langkah yang diterapkan dalam Apel Siaga meliputi peningkatan monitoring pasokan dan harga pangan, peningkatan koordinasi antara petani, distributor, dan pedagang, serta kampanye penyuluhan kepada masyarakat mengenai pola konsumsi pangan yang sehat.
Masyarakat menyambut positif adanya pasar murah yang diadakan serentak di seluruh Indonesia, khususnya di NTB, untuk memenuhi kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri. Umi, salah satu pengunjung pasar murah di Taman Sangkareang, mengatakan, “Sangat membantu sekali, untuk mempersiapkan persediaan bahan pokok menyambut hari raya, terlebih disini kan harganya lebih murah dari pasar.”
Simah, pengunjung lainnya, mengungkapkan kegembiraannya dengan mengatakan, “Saya datang kesini pagi-pagi, untuk mencari bahan pokok, khususnya daging karena takut kehabisan.”
Diharapkan melalui Apel Siaga ini, NTB dapat menghadapi masa Idul Fitri dengan lebih siap dan terorganisir dalam hal ketersediaan dan harga pangan. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama demi terwujudnya kondisi pangan yang aman, cukup, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat NTB.