Kota Bima, NTB – Dalam sebuah pertemuan penting yang dipimpin oleh Kabid Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Yasrul, S.Kom,.M.Eng, berlangsung Rakortek Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK). Acara ini mengangkat tiga poin inti yang menjadi fokus utama pembahasan: tingkatan SPBE, Implementasi Srikandi, dan SP4N Lapor!
Yasrul memberikan paparan mengenai rekapitulasi rincian penilaian SPBE per Kabupaten/Kota pada masing-masing domain dan indikator. Hal ini bertujuan agar setiap Kabupaten/Kota dapat membandingkan dan mengetahui posisi mereka dalam penilaian, dengan tujuan memudahkan studi komparasi praktik baik dari daerah lain. “Dengan pemaparan ini, kedepan kabupaten/kota dapat membandingkan dan mengetahui secara utuh kab/kota yang unggul dalam penilaian,” jelas Yasrul di Aula Command Center Komplek Walikota Bima, pada Selasa (05/03/2024).
Dia juga menyoroti hasil penilaian SPBE tahun 2023, yang menunjukkan sebagian besar Kabupaten/Kota sudah di atas rata-rata nasional. Namun, beberapa masih berada di bawah rata-rata Nasional, seperti Kota Bima, Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Sumbawa Barat. Dari data yang dihimpun, Kabupaten Sumbawa menonjol dengan nilai 3,41 dalam Domain SPBE. Kota Mataram menonjol dalam tata kelola dan manajemen dengan nilai 3,47, sementara Provinsi NTB mendominasi dalam domain layanan.
Implementasi Srikandi juga menjadi fokus. Kota Mataram terbukti paling aktif menggunakan aplikasi Srikandi, diikuti oleh Kabupaten Lombok Barat. Namun, masih ada upaya untuk mengintegrasikan data daerah dengan data nasional, dan Command Center akan menjadi bagian dari integrasi ini untuk mempermudah kerja sama.
Kepala UPTD Pusat Layanan Digital, Ari Wahyudin, S.STP.,M.M, juga memberikan penilaian kondisi pengaduan layanan publik di Kabupaten/Kota. Pemaparan ini diharapkan dapat membantu Provinsi NTB dalam menjalankan SP4N-Lapor! sebagai aplikasi umum untuk pengaduan.
Menyusulnya, Kadis Kominfo Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suwandiasa, M.H, membagikan praktik baik dalam pengelolaan SPBE. Dia menekankan pentingnya membangun aplikasi sesuai dengan SOP dan bisnis proses, serta mengikuti arahan dari tim Evaluator.
Rakortek TIK 2024 menjadi panduan yang berharga bagi Kabupaten/Kota maupun Pemerintah Provinsi NTB dalam meningkatkan layanan publik, mengintegrasikan data, dan membangun aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan serta standar yang ditetapkan.