Mataram, NTB (sinergi NTB) – Pilihan politik dan dukungan terhadap figur tertentu tidak seharusnya memicu perpecahan atau memecah-belah masyarakat. Oleh karena itu, menjelang perhelatan demokrasi, penting bagi semua elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan, sehingga kehidupan di Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap damai dan sejahtera.
Pesan ini disampaikan oleh Penjabat Gubernur NTB, H. Lalu Gita Ariadi, saat melepas umat Hindu yang akan menjalani ritual mulang pekelem di Pura Taman Mayure Mataram pada tanggal 23 Oktober.
“Dalam suasana demokrasi, perbedaan pilihan adalah sesuatu yang wajar dan alamiah. Namun, kita harus menghindari konflik yang dapat memecah-belah masyarakat,” tegas Miq Gita.
Sebelumnya, Ketua Krama Pura, AA. Made Jelantik. ABW. SH, menjelaskan bahwa kegiatan mulang pekelem yang dilakukan oleh komunitas Hindu Bali di Lombok adalah sebuah upaya untuk memohon kesejahteraan.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memohon kesejahteraan, di mana dalam ajaran Hindu, kesejahteraan sering kali dikaitkan dengan turunnya hujan. Hujan yang mencukupi akan membuat pertanian berkembang, dan itulah makna filosofis dari ritual mulang pekelem,” jelasnya.
Kegiatan mulang pekelem sendiri diadakan di Gunung Rinjani, dengan jumlah peserta tahun ini mencapai 208 orang.