Di tengah gejolak harga pupuk yang meningkat dan masalah limbah ternak yang masih belum terkelola di Desa Bilebante, mahasiswa dari Kelompok 73 KKN Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) mengambil langkah proaktif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mereka baru-baru ini mengadakan sebuah workshop yang berfokus pada cara mengubah feses sapi menjadi pupuk cair. Inisiatif ini bertujuan memberikan solusi konkret kepada petani dan peternak setempat.
Kegiatan ini telah memberikan dampak positif yang sangat nyata bagi penduduk Desa Bilebante.Dilihat dari antusias Para petani dan peternak yang mengikuti workshop mengakui bahwa mereka sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk dan pengelolaan feses yang selama ini mereka hadapi. Selain itu, workshop ini juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal dalam memecahkan masalah pertanian. Hal ini telah memberi inspirasi kepada para mahasiswa KKN untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan potensi desa-desa di seluruh Indonesia.
Keberhasilan workshop ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang baik dan pemahaman yang mendalam, masalah seputar kelangkaan pupuk dan pemanfaatan limbah ternak yang masih belum optimal adalah tantangan yang bisa diatasi secara bertahap.
Dalam upaya berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan pemanfaatan limbah ternak di Desa Bilebante, kelompok mahasiswa KKN 73 UNDIKMA berencana untuk melibatkan lebih banyak anggota masyarakat dalam program pelatihan lanjutan. Program ini akan mencakup pembuatan pupuk cair yang lebih beragam dan pengembangan teknik pertanian yang berkelanjutan. (KKP 73 UNDIKMA)