Senin, 16 Oktober 2023
Pada Bulan September 2023, Neraca Perdagangan Provinsi NTB mencatat surplus sebesar USD 52,20 Juta. Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2023, Neraca Perdagangan Provinsi NTB mengalami surplus sebesar USD 844,35, seperti yang diungkapkan oleh Kepala BPS Provinsi NTB, Wahyudin, dalam acara Pers Rilis BPS NTB yang berlangsung di kantor BPS NTB pada Senin (16/10/2023).
Neraca perdagangan menggambarkan selisih antara nilai ekspor dan impor suatu negara dalam periode tertentu. Ketika nilai ekspor melebihi nilai impor, disebut sebagai surplus perdagangan.
Wahyudin juga melaporkan bahwa total nilai ekspor Provinsi NTB pada Bulan September 2023 mencapai sekitar USD 85,292 juta, sedangkan total impor Provinsi NTB pada bulan yang sama mencapai USD 33,093 juta. Ekspor terbesar pada September 2023 ditujukan ke Korea Selatan sebesar 94,58 persen, diikuti oleh Amerika Serikat dengan 2,16 persen, dan Australia dengan 1,48 persen.
Kelompok komoditas ekspor tertinggi Provinsi NTB pada Bulan September 2023 adalah Barang Galian/Tambang Non Migas sebesar USD 80.610.172 (94,51%), diikuti oleh Perhiasan/Permata sebesar USD 2.037.829 (2,39%), Ikan dan Udang sebesar USD 1.404.604 (1,65%), Daging dan Ikan Olahan sebesar USD 460.599 (0,54%), serta Garam, Belerang, Kapur sebesar USD 269.241 (0,32%).
Wahyudin juga mencatat bahwa komoditas ekspor terbesar adalah barang galian/tambang non migas sebesar USD 80,610 juta (94,51%) dengan Korea Selatan sebagai negara tujuan. Komoditas lain yang memiliki nilai ekspor yang signifikan meliputi perhiasan dan permata, ikan dan udang, daging dan ikan olahan, garam, belerang, kapur, dan biji-bijian berminyak.
Sementara itu, impor pada Bulan September 2023 didominasi oleh asal impor dari Cina (56,03 persen), Finlandia (13,40 persen), dan Thailand (9,18 persen), serta dari negara lain (21,40 persen).
Komoditas impor dengan nilai terbesar pada Bulan September 2023 meliputi Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (72,13 persen), Plastik dan Barang dari Plastik (8,92 persen), Bahan Peledak (7,36 persen), serta Kendaraan dan Bagiannya (5,19 persen). Komoditas impor tertinggi adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar USD 23,871 juta (72,31%) dengan China, Finlandia, Spanyol, dan lainnya sebagai negara asal impor.
Berdasarkan penggunaan, barang impor terbesar pada September 2023 adalah bahan baku dan penolong sebesar 62,30%.